Selain tugas yang baru saja saya post tadi, Pak Ucok juga memberikan kami tugas, yaitu melanjutkan cerpen dari buku paket Bahasa Indonesia sebanyak lima paragraf.
Pada senja itu, Ning kembali mengunjungi taman dekat sekolah. Ia tidak menghiraukan perkataan ayahnya. Ia sangat ingin bertemu dengan perempuat itu.
"Ning, kenapa kau kembali? Kan ayahmu sudah melarangmu menemuiku lagi". Ujar perempuan itu dengan sedih.
"Aku harus menemuimu. Hanyalah kau satu-satunya orang yang bisa mendengarkanku. Sepertinya kau telah menjadi sangat dekat denganmu. Aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja". Ning menjawab sambil menatap matanya.
Perempuan itu menghela nafasnya. Dia tahu tak ada yang bisa ia lakukan untung mengubah pikiran Ning.
"Baiklah, tapi jangan terlalu lama ya, nanti ayahmu akan khawatir". Perempuan itu tersenyum dan menyubit pipi Ning.
Ning melanjutkan perbincangan mereka seperti biasa, tetapi Ning menyadari sesuatu.
"Kok akhir-akhir ini kau terlihat agak pucat ya?". Tanya Ning.
Perempuan itu langsung menunduk kebawah agar Ning tidak memerhatikan wajahnya.
"Ah, tidak. Aku sedang tidak enak badan saja". Gumamnya.
"Kalau begitu, apakah sebaiknya aku pulang saja?". Ning pun mulai khawatir.
"Ya, sebaiknya begitu, memang sudah lumayan larut kan?". Perempuan itu memberikan Ning sebuah senyuman lemah.
"Baiklah". Kata Ning sebelum memberikannya sebuah pelukan. "Sampai besok ya".
Perempuan itu mengeratkan pelukannya dan memberikan Ning sebuah kecupan pada keningnya.
"Selamat tinggal Ning".
Sesampainya dirumah, Ning bertemu dengan ayahnya yang memiliki sebuah tampang lelah.
"Kemana saja kau?". Tanya ayahnya.
Ning membuang mukanya dan menggumam. "Aku bertemu dengannya lagi, Yah".
Ayahnya menggelengkan kepalanya dan meletakkan kedua tangannya diatas pundak Ning.
"Kan ayah sudah bilang, kau tak boleh bertemu dengannya lagi".
"Aku tidak bisa Yah. Dia satu-satunya orang yang bisa mengertiku. Bagaimana ayah bisa mengharapkan aku untuk melupakannnya?". Ujar Ning kesal, menurunkan tangan ayahnya.
Ning meninggalkan ayahnya dan pergi menuju kamarnya. Sebetulnya Ning ingin mendengarkan ayahnya, tetapi dia tidak mau! Dia tidak bisa meninggalkan perempuan yang selalu ia temui di taman dekat sekolah tiap senja. Ia berbaring di atas kasurnya dan menatak langit-langit kamarnya. Pikirannya kembali melayang kepada kunjungannya tadi. Senyumanya, kata-katanya, pelukannya. Tetapi, seakan-akan ada sesuatu yang tersembunyi di balik senyuman itu. Dengan berat hati, Ning memutuskan untuk menemuinya satu kali lagi.
"Jika ini adalah kemauan ayah, aku harus melakukannya". Ning berkata kepada dirinya sendiri dan menutup matanya untuk tidur.
Senja keesokan harinya, Ning seakan-akan menyeret kakinya ke tempat pertemuan biasa mereka di taman. Dia tidak tahu bagaimana ia akan menghilangkan gambaran perempuan itu dari benaknya. Ia tidak mau. Ia tidak bisa. Sesampainya disana, Ning terkejut. Bukannya perempuan yang biasa ia temui, ia hanya meliat sepasang kupu-kupu hinggap diatas secarik kertas yang dilipat. Dengan penuh ingin tahu, Ning duduk dan membaca isi dari kertas tersebut.
"Ning, maafkanlah aku. Karenaku kau telah dimarahi ayahmu kan? Memang semuanya salahku. Sayangnya, pertemuan kita kemarin sepertinya adalah pertemuan terakhir kita disana. Aku dalam kondisi yang tidak bisa menemui siapapun bahkan. Jadi tolong, jagalah kedua kupu-kupu itu. Aku yakin kau akan baik-baik saja tanpaku. Terimakasih atas segala hal yang telah kau berikan kepadaku. Mungkin tak ada apa-apa yang bisa kulakukan untukmu. Ingatlah, aku akan selalu mengawasimu dari atas sini. Selamat tinggal Ning".
Ketika Ning selesai membaca suratnya, matanya sudah berlinangan air mata. Ia menatap ke atas. Ke langit yang penuh dengan awan-awan lembut. Akhirnya, Ning pun sadar akan siapa yang telah meninggalkannya".
"Ibu". Bisiknya.
Minggu, 02 Februari 2014
Konjungsi atau Kata Penyambung
Pada kali ini, saya akan mempublikasikan sebuah tugas yang diberikan kepada saya oleh guru Bahasa Indonesia saya yaitu Pak Muliadi Tarigan atau biasa dipanggil Pak Ucok.
Pak Ucok memberi tugas yaitu membuat sebuah "mind map" tentang topik yang baru saya kami bahas minggu lalu, yaitu Konjungsi atau Kata Penyambung
Pak Ucok memberi tugas yaitu membuat sebuah "mind map" tentang topik yang baru saya kami bahas minggu lalu, yaitu Konjungsi atau Kata Penyambung
Langganan:
Postingan (Atom)